Rabu, 19 Juli 2006

Menabung Haji dengan Jalan Kaki Sambil Baca Talbiyah

Jakarta, Pondok Pesantren Pabuaran. Sebagaimana umumnya umat Islam di belahan mana pun, menggenapkan rukan Islam dengan berhaji adalah salah satu cita-cita dalam hidup. Banyak kisah dan jalan orang yang pergi haji. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dalam sebuah forum di Bandung pada tahun 1990-an, pernah menceritakan seorang ibu yang menabung sampai 20 tahun, untuk berhaji.

Cita-cita berhaji juga menjadi bagian dari hidup Hj Masykuroh (50 tahun). Sebagaimana diceritakan suaminya, Ketua PBNU KH Abdul Manan A Ghani, Hj Masykuroh mulai menabung pada tahun 1999.

Menabung Haji dengan Jalan Kaki Sambil Baca Talbiyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Menabung Haji dengan Jalan Kaki Sambil Baca Talbiyah (Sumber Gambar : Nu Online)


Menabung Haji dengan Jalan Kaki Sambil Baca Talbiyah

Saya pernah berhaji, tapi istri saya belum, waktu itu, kata Kiai Manan Kamis (8/9).

Karena tidak cukup uang kontan, Kiai Manan menganjurkan untuk menabung. Istrinya pun melakukan itu.

Pondok Pesantren Pabuaran

Kiai Manan menganjurkan untuk menabung di sebuah bank. Jaraknya sekitar 1 km. Ia menganjurkan tiap kali menabung harus ditempuh dengan jalan kaki. Istrinya mengikuti saran tersebut.

Dan saya menganjurkan sambil jalan kaki membaca kalimat talbiyah, katanya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Bacaan talbiyah tersebut adalah, Labbaikallaahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbarika, innal hamda wan-nimata laka wal-mulka laa syariika laka.

Artinya: Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku dating memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

Menurut Kiai Manan, kalimat tersebut dibacakan sejak berangkat dari rumah, di perjalanan, antre di bank, sampai kembali lagi ke rumah. Hal itu terus dilakukan istrinya. Nominal menabungnya tidak tentu, sesuai uang tersedia.

Alhamdulillah pada tahun 2002, Masykuroh akhirnya bisa berhaji. Tadinya dia menduga uang itu hanya cukup untuk sendirian. Tapi ternyata lebih dari cukup.

Menurut pengakuan Kiai Manan, tabungan istrinya itu ternyata cukup untuk berdua. Padahal ia sudah merelakan istrinya pergi sendirian. Karena istri saya tidak mau sendirian, akhirnya berangkat berdua sehingga saya kembali berhaji, kenangnya. (Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/71141/menabung-haji-dengan-jalan-kaki-sambil-baca-talbiyah-

Pondok Pesantren Pabuaran

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Pondok Pesantren Pabuaran sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Pondok Pesantren Pabuaran. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Pondok Pesantren Pabuaran dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock