Selasa, 20 November 2012

Netizen Indonesia Nomor 4 Se Asia, Tapi Masih Jadi Konsumen

Pondok Pesantren Pabuaran - Perkembangan teknologi dan media digital yang massif harus dibarengi dengan kecerdasan bermedia. Dunia pendidikan harus merespon perkembangan ini, agar tidak tertinggal dari dinamika zaman.

Selain itu, kecerdasan bermedia perlu menjadi kesadaran lintas kelompok untuk memahami arus informasi yang terjadi. Untuk apa? Agar tidak ada hoax dan berita palsu yang menjadi sumber fitnah.

Inilah yang menjadi isu diskusi, dalam workshop "Literasi Digital untuk Dunia Pendidikan" yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Jombang, pada Ahad (18 Oktober 2016). Workshop ini, dihadiri narasumber Munawir Aziz (LTN PBNU, pegiat literasi digital), Gus Atho'illah Ayik (Ketua ISNU Jombang) dan Sekjen PP ISNU, Khalid Syaerozi.

Netizen Indonesia Nomor 4 Se Asia, Tapi Masih Jadi Konsumen - Pondok Pesantren Pabuaran
Netizen Indonesia Nomor 4 Se Asia, Tapi Masih Jadi Konsumen - Pondok Pesantren Pabuaran


Netizen Indonesia Nomor 4 Se Asia, Tapi Masih Jadi Konsumen

Dalam agenda ini, Munawir Aziz menegaskan pentingnya literasi digital untuk pendidikan. "Saat ini, perkembangan pengguna internet di Indonesia luar biasa. Catatan riset berada pada posisi 4, dalam rangking pengguna internet di Asia. Namun, sebagian besar netizen di negeri ini, masih sebagai konsumen, bukan kreator," terang Munawir.

Pondok Pesantren Pabuaran

Dalam isu yang lebih besar, Munawir melihat ada upaya adu domba, fitnah dan persebaran konten-konten hoax yang diproduksi massif. "Hoax menjadi tantangan bagi kita. Karena, virus share berita hoax tidak mengenal pendidikan. Belum pasti yang terdidik, bisa menganalisa mana konten yang terverifikasi benar, mana yang bohong," ungkapnya. Untuk itu, literasi digital menjadi sangat penting.

Ketua ISNU Jombang, Gus Athoillah Ayik mengingatkan pentingnya media bagi aktivis pesantren dan lintas generasi nahdliyyin. "Kita harus cerdas bermedia. Teman-teman harus bergerak untuk mengaktifasi jaringan pesantren agar memahami mekanisme media sosial. Jangan hanya jadi konsumen, haruslah jadi penggerak yang aktif," jelasnya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Agenda ini, dihadiri para kader nahdliyyin, pengasuh pesantren, dan para guru yang selama ini bergerak di bidang pendidikan. Dengan literasi digital, diharapkan dapat menginspirasi dunia pendidikan. [Pondok Pesantren Pabuaran/ ainurrofiqin]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/netizen-indonesia-nomor-4-se-asia-tapi-masih-jadi-konsumen.html

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Pondok Pesantren Pabuaran sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Pondok Pesantren Pabuaran. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Pondok Pesantren Pabuaran dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock