Kamis, 30 Januari 2014

PMII: Aparat Jangan Takluk pada Preman

Medan, Pondok Pesantren Pabuaran. Bangsa ini harus cepat keluar dan mengembalikan citranya yang negatif. Cap yang kini disandang Indonesia sebagai negara koruptor, menyukai kekerasan, negara terorisme, dan label negatif lainnya harus dipandang dengan cara prihatin.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) A Jabidi Ritonga, pada seminar kebangsaan bertajuk Ancaman Ideologi dan Ormas Radikal terhadap NKRI yang digelar Pengurus Koordinator Cabang PKC PMII Sumut di Hotel Semarak Medan, Rabu (29/2) sore.

PMII: Aparat Jangan Takluk pada Preman (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII: Aparat Jangan Takluk pada Preman (Sumber Gambar : Nu Online)


PMII: Aparat Jangan Takluk pada Preman

Dia juga menyatakan prihatin melihat banyaknya Ormas dan OKP yang mengatasnamakan agama dan rakyat sering melakukan tindakan kekerasan. Ormas dan OKP tersebut bukan hanya melanggar hukum, tapi juga telah merugikan banyak orang dan menjadikan masa depan negara ini suram.

Semakin kelihatan lemahnya negara saat ini. Preman sekarang sudah berani demonstrasi bila rekannya ditangkap. Melihat situasi ini, PB PMII merekomendasikan, bubarkan ormas dan OKP yang selalu membuat kekerasan dan keresahan bagi masyarakat. Aparat jangan takut dan takluk pada preman. Mari selamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ajaknya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Kapolda Sumut diwakili Direktur Bimas Polda Sumut Kombes Pol Heri Subiansauri menyatkan, aparat tidak pernah takut dengan siapapun yang melakukan pelanggaran hukum. Negara tidak boleh lemah dan kalah dengan preman. Yang melanggar hukum kita sikat, tandasnya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Sedangkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumut, H Abdul Rahim menegaskan, Islam melarang tindak kekerasan dan pengrusakan. Jadilah tauladan yang baik, santun dalam ucapan dan perbuatan, karena itu yang diajarkan Islam kepada umatnya, ucapnya.

Sedangkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) Bukit Tambunan mengatakan, masyarakat Sumatera Utara sudah maju dalam menyampaikan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Kritikan-kritikan yang disampaikan masyarakat Sumatera Utara dilakukan dengan santun dan beretika. Namun, apabila ada Ormas atau siapa saja yang melanggar aturan main, akan kita tertibkan, kata Bukit.

Sebelumnya, Pjs Ketua PMII Sumut Kurnia Hidayat menyatakan, PMII akan berada di garda terdepan untuk mempertahankan NKRI. "PMII akan berada di garis depan untuk membantu pemerintah dalam mengawal NKRI," kata Kurnia Hidayat.

Sekretaris Umum PKC PMII Hasan Basri dalam pengantar seminar menyoroti, negara sering terlambat dan terkesan membiarkan terjadinya tindakan kekerasan. Contoh terbaru kasus Bima, Lampung dan lainnya. Negara seakan kehilangan powernya. Hal-hal seperti ini tidak boleh terulang lagi, harapnya.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Hamdani Nasution

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/36705/pmii-aparat-jangan-takluk-pada-preman

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Pondok Pesantren Pabuaran sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Pondok Pesantren Pabuaran. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Pondok Pesantren Pabuaran dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock