Jakarta, Pondok Pesantren Pabuaran. Islam di Indonesia adalah Islam yang menghargai budaya lokal, yang mampu menyesuaikan budaya Jawa dengan ajaran-ajaran Islam, seperti tahlilan, wayang, dll. Proses akulturasi yang halus ini menyebabkan Islam dapat menyatu dengan kebudayaan lokal dengan berhasil.
Jumlah warga NU yang besar merupakan bukti bahwa cara-cara penyebaran Islam dengan menyesuaikan diri dengan budaya lokal membuktikan hal ini. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) yang bergerak dalam bidang dakwah NU sampai saat ini tetap menyesuaikan strategi dakwahnya dengan budaya-budaya lokal.
Tidak lama lagi LDNU akan menggelar gebyar dawah wayang yang akan digelar di Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 4 Juli 2003 pukul 08.00 - selesai. Ini merupakan salah satu penyesuaian budaya local dalam dakwah selain kegiatan dakwah berupa istighoatsah yang rutin dilakukan setiap hari Rabu akhir bulan.
Gawe besar LDNU ini akan menghadirkan dalang Ki.Enthus Susmono warga NU dari Tegal yang sering bermain di istana sejak zaman Gus Dur . Ini adalah gawe besar untuk masyarakat Islam ahlussunah waljamaah yang sejatinya merindukan perdamaian dimuka bumi ini, juga mempererat tali persaudaraan sesama warga bangsa tentu saja lewat seni wayang yang penuh Pasemon, kritik untuk menggugah kesadaran warga bangsa.
Dawah Nanggap Wayang Bheling (Sumber Gambar : Nu Online) |
EmoticonEmoticon