Rabu, 21 Juni 2017

LKNU Sumenep Sumbang 50 Kantong Darah

Sumenep, Pondok Pesantren Pabuaran. Pagi itu Sekretariat PCNU Sumenep ramai. Satu persatu warga NU terus berdatangan memasuki gedung berwana hijau itu yang berlokasi di Jalan Tronojoyo 295, Gedungan, Sumenep.

Warga yang datang tak hanya didominasi orang yang sudah berkepala empat. Membaur di tengah-tengah mereka anak remaja untuk mendonorkan darah. Salah seorang politisi yang datang membawa rombongan wartawan, membikin suasana lebih pencolok.

LKNU Sumenep Sumbang 50 Kantong Darah (Sumber Gambar : Nu Online)
LKNU Sumenep Sumbang 50 Kantong Darah (Sumber Gambar : Nu Online)


LKNU Sumenep Sumbang 50 Kantong Darah

Pagi itu, Rabu 5 Desember 2012, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Sumenep menggelar donor darah. Ini aksi donor darah yang keduasetelah bulan September. NU Tak pernah absen turut membantu kebutuhan masyarakat.

Tujuannya tidak lain, untuk membantu menyuplai kebutuhan darah di Sumenep. LKNU tiap tahun melakukan kegiatan seperti ini jelas Ketua LKNU Sumenep Hadariyadi.

Pondok Pesantren Pabuaran

Pondok Pesantren Pabuaran

Doroh darah di Sumenep sangat dibutuhkan dan mendesak, mengingat PMI Sumenep kekurangan stok darah untuk memenuhi kebutahan warga Sumenep. Permintaan darah saat ini mencapai 500 kantong.

Bulan lalu kebutuhan darah mencapai 450 kantong. Sekarang meningkat drasitis, apalagi penderita demam berdarah meningkat, kata Ketua Unit Tranfusi Darah PMI Sumenep, Moh. Soleh.

Saat ini, PMI hanya mengantongi beberapa kantong darah saja. Saleh membeberkan, stok darah yang ada hanya golongan A sebanyak (2), B (1), AB (1), dan golongan darah O (1).

Sekalipun tidak lantas bisa memenuhi kebutuhan darah secara keseluruhan, kegiatan tersebut dan kegiatan serupa yang dilakukan NU di Kecamatan Saronggi pada keesokan harinya, Kamis (7/12), setidaknya telah membantu menyuplai 50 kantong darah.

Peserta yang hendak menyumbangkan darahnya sebenaarnya banyak. Yang hadir ke PCNU sekitar 70 orang dan yang di Saronggi sekitar 30 orang, tapi tidak semuanya bisa didonor karna tensi darahnya tidak normal, jelasnya.

Kontributor: M. Kamil Akhyari

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/41202/lknu-sumenep-sumbang-50-kantong-darah

Pondok Pesantren Pabuaran

Senin, 22 Mei 2017

Pergunu: Islam Ramah Harus Jadi Karakter Peserta Didik

Bogor, Pondok Pesantren Pabuaran. Memasuki tahun 2017, Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jakarta Barat menggelar Rapat Kerja. Kegiatan ini bertempat di Cisarua Bogor, Jumat-Sabtu (6-7/1). Tema kegiatan ini adalah "memperkokoh peran strategis Guru dalam membentuk karakter peserta didik".

Rapat kerja dibuka oleh Ketua PW Pergunu DKI Jakarta, Aris Adi Leksono. Dalam sambutannya, Aris menuturkan beberapa rencana strategis Pergunu DKI Jakarta ke depan, diantaranya; konsolidasi organisasi dan database anggota, advokasi peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, mewujudkan organisasi yang mandiri dan selalu berkerja untuk kemaslahatan anggota.

Pergunu: Islam Ramah Harus Jadi Karakter Peserta Didik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pergunu: Islam Ramah Harus Jadi Karakter Peserta Didik (Sumber Gambar : Nu Online)


Pergunu: Islam Ramah Harus Jadi Karakter Peserta Didik

"Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita bersama diantarnya soal konsolidasi organisasi dan database organisasi, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan, serta mewujudkan kemandirian organisasi dalam bentuk usaha bersama guru anggota Pergunu, terang Aris yang juga Wakil Ketua STAINU Jakarta itu.

Pondok Pesantren Pabuaran

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pergunu Jakarta Barat, Nur Sehat mengungkapkan bahwa tantangan mendidik zaman sekarang sangat berat.

Menjalarnya karakter beragama dengan menganggap diri dan kelompoknya paling benar dan yang lain salah, serta beragama cenderung radikal merupakan tantangan bagi pendidik untuk membentengi peserta didik dari pengaruh ajaran yang tidak memiliki akar historis yang kuat dalam perkembangan sosial-budaya masyarakat Indonesia.

Untuk itu, menurut Nur Sehat penting menanamkan karakter Islam ramah pada peserta didik melalui guru-guru di Pergunu.

Pondok Pesantren Pabuaran

"Jelas sekali tantangan kehidupan anak-anak kita adalah paham agama dan keagamaan yang cenderung mengarah pada pembenaran atas diri dan kelompoknya. Sehingga berakibat pada radikalisme dalam bertindak. Ini adalah tugas pendidik Pergunu untuk menanamkan karakter Islam Ramah pada peserta didik, ungkap Nur Sehat.

Acara rapat kerja berjalan dengan dinamis. Antusias peserta sangat baik, meskipun sampai larut malam. Semuanya demi mewujudkan organisasi yang profesional, mandiri, dan ideologis. (Red: Fathoni)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/74483/pergunu-islam-ramah-harus-jadi-karakter-peserta-didik

Pondok Pesantren Pabuaran

Selasa, 10 Januari 2017

IPNU-IPPNU Ganding Kartinian dengan Khotmil Quran.

Sumenep, Pondok Pesantren Pabuaran. Sama seperti di tahun-tahun sebelumnya di berbagai tempat, momentum hari Kartini selalu diwarnai dengan berbagai acara untuk memperingati hari lahirnya sosok yang menjadi figur inspirasi perempuan di Indonesia.

Pengurus Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep menggelar khotmil Quran bersama Pengurus PAC dan Semua PK yang ada di kecamatan tersebut sebagai bentuk peringatan yang lebih efektif dan lebih bermanfaat sebagai putra-putri NU, pada pada Jumat (21/04).

IPNU-IPPNU Ganding Kartinian dengan Khotmil Quran. (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Ganding Kartinian dengan Khotmil Quran. (Sumber Gambar : Nu Online)


IPNU-IPPNU Ganding Kartinian dengan Khotmil Quran.

"Sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada sosok Kartini yang menjadi inspirasi bagi kaum perempuan di tanah air sampai saat ini, PAC IPNU-IPPNU Ganding merayakannya bersama kader-kader kami baik dari tingkat PAC hingga ke seluruh PK, kata mahasiswa semester 6 ini.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Aien ini menambahkan bahwa dalam kegiatan ini memang dikemas dengan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada sekedar seremonial dengan memakai baju kebaya.

Pondok Pesantren Pabuaran

"Berbeda dengan kegiatan-kegiatan biasanya, kegiatan ini kami isi dengan khotmil Quran menghatam Al-Quran di hari Kartini bersama putra-putri NU," tandas Ainiyaturrahmah.

Pondok Pesantren Pabuaran

Senada dengan yang disampaikan oleh ketua PAC IPPNU Ganding, Khotib selaku koordinator bidang pengembangan dakwah dan minat organisasi menambahkan, momentum hari Kartini ini diharapkan menjadi pemecut semangat perempuan-perempuan di tanah air terlebih perempuan di Kecamatan Ganding.

"Meskipun sosok Kartini telah tiada, namun semangat dan perjuangannya tidak boleh mati di hati perempuan Indonesia terlebih Rekanita PAC IPPNU Ganding. Oleh karenanya momentum hari Kartini ini harus menjadi awal dari perubahan perempuan tanah air, Jadilah Kartini masa kini," ujarnya.

"Kegiatan Khotmil Quran ini merupakan kegiatan rutinan Jumat manisan, kebetulan kali berbarengan dengan hari terakhir Jumat Rajab sekaligus bertepatan dengan hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April," tambahnya.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut beberapa pengurus dari PAC terdekat dan Komandan Banser Ganding serta beberapa perwakilan OSIS yang sengaja diundang untuk mendekatkan diri para pelajar di lingkungan NU. (Vinanda Febriani/Mukafi Niam)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/77255/ipnu-ippnu-ganding-kartinian-dengan-khotmil-quran

Pondok Pesantren Pabuaran

Selasa, 20 Desember 2016

Soal Membaca, Gus Dur miliki kekuatan luar biasa

Kudus, Pondok Pesantren Pabuaran. Presiden keempat RI KH.Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memiliki kekuatan membaca yang luar biasa. Gus Dur adalah sosok tauladan yang mampu menjadi inspirasi dalam pengembangan nilai-nilai karakter.

"Oleh karenanya, kader muda NU harus sering-sering mendiskusikan maupun membedah buku pemikiran Gus Dur untuk melengkapi hasanah pengetahuan serta meneladani perjuangannya, kata Pengurus Bidang Diklat dan Litbang PW LP Maarif Jawa Tengah Muchlas Yusack saat menjadi pembicara bedah novel Mimpi-Mimpi Jokowi di Aula MANU Miftahul Falah Cendono Dawe Kudus tersebut, Rabu (31/10).

Muchlas Yusach mengutarakan kegemaran Gus Dur membaca buku sudah dilakukan sejak kecil. Bahkan ketika sedang sakit, Gus Dur masih menyuruh anaknya membacakan buku dan ia mendengarkannya.

Soal Membaca, Gus Dur miliki kekuatan luar biasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal Membaca, Gus Dur miliki kekuatan luar biasa (Sumber Gambar : Nu Online)


Soal Membaca, Gus Dur miliki kekuatan luar biasa

"Ini artinya, membaca merupakan sebuah karakter yang harus dilakukan setiap orang. Apalagi wahyu pertama yang turun kepada Nabi itu adalah perintah baca (iqro)."tandas Yusack yang didampingi pembicara lainnya, Haryo wibisono (penulis novel Mimpi-Mimpi Jokowi) Rosidi (Jurnalis Suara Merdeka).

Mengenai buku Mimpi-mimpi Jokowi karya Haryo Wibisono ini, Yusack mengapresiasi. Menurutnya, buku tersebut tertanam nilai-nilai budaya yang bisa menjadi contoh bagi pembaca maupun pelajar.

"Kisah Jokowi dalam novel ini terdapat beberapa karakter yang patut diteladani diantaranya kesederhanaan, kejujuran maupun merakyat, Dalam kondisi saat ini, sosok pemimpin yang seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat," tegasnya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Penulis Buku Haryo Wibisono mengatakan dirinya menulis kisah Jokowi karena terinpsirasi oleh sosoknya yang sederhana namun memiliki semangat hidup yang tinggi. "Saya sebetulnya tidak suka politik, tetapi melihat sosok Jokowi saya tergugah menulisnya," ujarnya.

Ia menekankan sosok Jokowi memiliki kekuatan bertahan dari tempaan ujian, penderitaan dan tantangan yang keras, "Tetapi dirinya, tidak pernah mengeluh sama sekali. Ia meyakini kesuksesan dalam hidup adalah berpindahnya persoalan satu ke persoalan lainnya dan dihadapi dengan sabar," tambahnya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Sementara Rosidi menilai kehadiran buku mimpi-mimpi Jokowi ini pada momentum yang tepat. Artinya, sosok yang ditulis mampu menjadi inspirasi di tengah kondisi bangsa yang mengalami krisis keteladanan,

"Meski buku ini masih banyak kelemahannya, tetapi setidaknya kisah jokowi ini mampu menjadi spirit keteladanan bagi pemimpin dan masyarakat," tambahnya seraya mengkritisi buku tersebut.

Acara bedah buku yang diselenggarakan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Dawe bekerja sama OSIS MA NU Miftahul Falah Cendono Dawe ini digelar dalam rangka memperingati sumpah pemuda. Pada kesempatan itu, semua peserta yang sebagian besar pelajar se Kabupaten Kudus mengucapkan ikrar sumpah pemuda sebagai upaya meningkatkan rasa nasionalisme.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/40579/soal-membaca-gus-dur-miliki-kekuatan-luar-biasa

Pondok Pesantren Pabuaran

Rabu, 14 Desember 2016

Tahlil 7 Hari Wafat Buya Jafar Dipadati Ribuan Jamaah

Cirebon, Pondok Pesantren Pabuaran. Tidak kurang 2000 santri, alumni serta para tokoh pesantren memadati komplek Al-Jadid, Pesantren Kempek Cirebon. Mereka mengikuti tahlil malam ke-7 kepergian KH Jafar Aqil Siroj, pada Kamis (10/4) lalu.

Menurut KH Musthofa Aqil Siroj, pada sambutan atas nama keluarga mengatakan, tahlil hari ke-7 kiai yang akrab disapa Buya Jafar tersebut, terpaksa digelar malam ke 10 karena beberapa pertimbangan dan rumusan dari keluarga besar almarhum.

Tahlil 7 Hari Wafat Buya Jafar Dipadati Ribuan Jamaah (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahlil 7 Hari Wafat Buya Jafar Dipadati Ribuan Jamaah (Sumber Gambar : Nu Online)


Tahlil 7 Hari Wafat Buya Jafar Dipadati Ribuan Jamaah

Di antaranya ialah faktor Pemilu, jangan sampai pelaksanaan tahlil pada hari ke 7 diindikasi atau dijadikan sebagai moment kampanye pada masa tenang, ungkap Kiai Musthofa.

Kiai Musthofa juga mengatakan, juga untuk memberi kesempatan para alumni dan tamu bisa turut serta dalam acara tahlil dengan lebih leluasa, terlebih mengambil keberkahan malam Jumat.

Pondok Pesantren Pabuaran

Supaya para tamu juga tidak begitu lelah, katanya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Talilan dipimpin KH Amin Siroj, sesepuh dan pengasuh Pesantren Gedongan, Cirebon. Hadir pada saat itu adik kandung almarhum, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Dewan Kehormatan Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Mahfudh MD. (Sobih Adnan/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/51371/tahlil-7-hari-wafat-buya-jarsquofar-dipadati-ribuan-jamaah

Pondok Pesantren Pabuaran

Sabtu, 19 November 2016

Menang Tipis 0-1 dari Sabilillah, Walisongo Sragen Juara LSN Jateng III

Solo, Pondok Pesantren Pabuaran. Final Liga Satri Nuansantara Regional Jateng III dimenangkan oleh Pondok Pesantren (PP) Walisongo setelah mengalahkan PP Sabilillah dengan skor 1-0 di Lapangan Kota Barat Solo, Jawa Tengah (7/9).

Pertandingan berjalan pada babak ke dua tim dari Sabililah bernomor punggung 24 mendapat kartu kuning, suasana pertandingan sore ini beranjak mendung waktu kurang 10 menit lagi, dan tibalah dimenit terahir Walisongo Menjadi Juara dengan skors 1-0.

Menang Tipis 0-1 dari Sabilillah, Walisongo Sragen Juara LSN Jateng III (Sumber Gambar : Nu Online)
Menang Tipis 0-1 dari Sabilillah, Walisongo Sragen Juara LSN Jateng III (Sumber Gambar : Nu Online)


Menang Tipis 0-1 dari Sabilillah, Walisongo Sragen Juara LSN Jateng III

Atas kemenangan ini Walisongo berhak mengantongi tiket ke babak 32 besar seri nasional Liga Santri Nusantara. Penyerahan piala juara satu diserahkan oleh KH Yusuf Pengasuh Ponpes API Magelang. Sedangkan untuk juara keduaYhogyo wakil pimpinan DPRD Magelang.

Pondok Pesantren Pabuaran

Menurut Gus Yusuf sapaan akrab pengasuh API Tegalrejo mengatakan tim yang menjadi juara di tingkat regional merupan tim yang terbaik. "Selamat untuk PP Walisongo sragen anda layak mewakili LSN region Jateng III ke tingkat nasional," tambahnya.

Untuk kedua kalinya PP Walisongo lolos ke seri nasional Liga Santri Nusantara, yang pada tahun sebelumnya pesantren yang berasal dari sragen ini juga menjadi juara regional Jateng III. (Red: Fathoni)

Pondok Pesantren Pabuaran

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/71058/menang-tipis-0-1-dari-sabilillah-walisongo-sragen-juara-lsn-jateng-iii

Pondok Pesantren Pabuaran

Minggu, 23 Oktober 2016

UU Maroko Tutup Peluang Pemerkosa Lolos Hukuman Melalui Pernikahan

Jakarta, Pondok Pesantren Pabuaran. Parlemen Maroko dengan suara bulat mengubah undang-undang yang memungkinkan pemerkosa perempuan di bawah umur bisa menghindari tuntutan pidana dengan cara menikahi korban-korban mereka.

Langkah ini menyusul lobi intensif oleh para aktivis yang menuntut perlindungan yang lebih baik untuk perempuan muda korban perkosaan ini.

Perubahan tersebut telah disambut baik oleh kelompok hak asasi.

UU Maroko Tutup Peluang Pemerkosa Lolos Hukuman Melalui Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)
UU Maroko Tutup Peluang Pemerkosa Lolos Hukuman Melalui Pernikahan (Sumber Gambar : Nu Online)


UU Maroko Tutup Peluang Pemerkosa Lolos Hukuman Melalui Pernikahan

Setelah disahkan tahun lalu, undang-undang ini lantas menghasilkan kritik publik belum pernah terjadi sebelumnya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Masalah kemudian muncul ketika tahun 2012 ketika Amina Filali yang berusia 16 tahun bunuh diri setelah dipaksa untuk menikah pemerkosanya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Filali menuduh Moustapha Fellak, yang pada saat itu berusia 25 tahun atas kekerasan fisik setelah mereka menikah. Tuduhan ini dibantah Fellak.

Setelah tujuh bulan menikah, Filali menelan racun tikus.

Kontroversi

Kasus ini mengejutkan banyak orang di Maroko dan diliput oleh media secara luas dan memicu protes di ibukota Rabat dan kota-kota lain.

Pasal 475 yang kontroversial tersebut mengancam hukuman penjara satu sampai lima tahun bagi siapa saja yang "menculik atau menipu" anak di bawah umur "tanpa kekerasan, ancaman atau penipuan, atau mencoba untuk melakukannya."

Tapi, klausa kedua dari artikel tersebut menyebutkan mengenai keadaan apabila korban menikahi pelaku, "dia tidak bisa lagi dituntut, kecuali oleh orang-orang diberdayakan untuk menuntut pembatalan pernikahan dan hanya setelah pembatalan diumumkan."

Di bagian pedesaan konservatif Maroko, seorang gadis yang belum menikah atau wanita yang telah kehilangan keperawanannya -bahkan melalui pemerkosaan- dianggap telah mempermalukan keluarganya dan tidak lagi cocok untuk pernikahan.

Beberapa keluarga percaya bahwa menikahi pemerkosa bisa menyelesaikan masalah ini. (mukafi niam)

ilustrasi: reuters

Dari (Internasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/49645/uu-maroko-tutup-peluang-pemerkosa-lolos-hukuman-melalui-pernikahan

Sabtu, 22 Oktober 2016

Cara Samak Kulit Bangkai Binatang

Pondok Pesantren Pabuaran - Dalam fiqih, bangkai adalah segala binatang yang mati tanpa proses penyembelihan secara syar’i. Hukum daging binatang semacam ini adalah haram untuk dimakan.

Namun demikian, Islam memberikan alternatif agar binatang tidak menjadi mubazir. Caranya adalah dengan memanfaatkan kulitnya. Bagaimana ketentuannya?

Cara Samak Kulit Bangkai Binatang
Cara Samak Kulit Bangkai Binatang


Secara umum fiqih mengenal tiga kategori kulit binatang, yakni kulit yang suci, kulit binatang yang memang tidak bisa suci, dan kulit binatang yang bisa suci setelah disamak. Kulit yang suci tersebut baik itu disucikan dengan cara disamak maupun tidak hanya terdapat pada hewan yang halal dimakan dan telah disembelih. Adapun kulit binatang yang memang tidak bisa suci hukumnya najis seperti babi dan anjing.

Sedangkan kulit yang bisa suci setelah disamak adalah kulit hewan yang halal dimakan tetapi mati tanpa disembelih seperti bangkai sapi.

Kulit bangkai binatang tadi dapat kita manfaatkan. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan kulit tersebut. Kulit bangkai binatang dapat dijadikan beragam kreasi seperti sabuk, tas, sepatu, dan lain sebagainya.

Berbagai produk baik impor maupun ekspor di sekitar kita banyak yang memang asli menggunakan kulit bangkai binatang. Bahkan sampai kita tidak sadar ketika sedang menggunakannya.

Para ulama ahli fikih berbeda pendapat dalam hal ini. Kebanyakan dari ulama tersebut telah sepakat bahwa kulit bangkai yang dapat diambil manfaatnya ialah kulit bangkai yang jelas suci dan halal. Sehingga babi dan anjing serta spesies keturunannya tidak dapat masuk dalam kategori ini. Sebab babi dan anjing serta spesies keturunannya tersebut sudah jelas keharamannya dalam Al Qur’an maupun Hadits.

Sebelum dimanfaatkan, mayoritas ulama telah sepakat bahwa kulit bangkai binatang tersebut harus disamak terlebih dahulu. Adapun proses samaknya ialah dengan membersihkan dahulu segala sesuatu yang membuat busuk. Setelah itu diberi cairan pedas seperti cuka atau semisalnya. Kemudian direndam beberapa waktu (agak lama atau bisa beberapa hari). Setelah semua tahap ini selesai baru kulit bangkai binatang tersebut suci dan bisa dimanfaatkan.

Adapun kulit bangkai yang tidak bisa disamak ialah babi dan anjing serta spesies yang diturunkan dari keduanya. Mayoritas ulama menyimpulkan bahwa ular, buaya, harimau, dan lain sebagainya tetap bisa disamak. Akan tetapi, binatang-binatang yang haram dimakan tersebut tetap dihukumi najis. Babi dan anjing dikecualikan karena sudah sangat jelas dalam Al-Qur’an dan al-Hadits. Oleh karena itu, babi dan anjing dan spesies keduanya tersebut tidak boleh dimanfaatkan.

Lalu apakah kulit bangkai yang telah disamak menjadi halal dimakan atau tidak? Para ulama berbeda pendapat. Salah satu pendapat menyatakan kulit bangkai yang telah disamak boleh dimakan jika asalnya dari hewan yang halal dimakan. Begitu pula sebaliknya, jika asal hewan tidak halal maka tidak diperbolehkan memakan kulit bangkai binatang tersebut. Namun Jumhur ulama menganggap haram memakan kulit tersebut. Hal ini disebabkan karena asal kulit itu adalah bangkai. Berbagai keterangan dalam Al-Qur’an dan Hadits sudah jelas dalilnya bahwa bangkai itu haram atau najis.

Berbagai

produk dari kulit sangat marak di dunia perdagangan sekitar kita. Produk dari kulit bangkai binatang ini bisa berwujud accessories maupun barang-barang primer. Benda-benda tersebut yang sering kita jumpai diantaranya sabuk, sepatu, tas, baju, celana panjang, dan kaos tangan. Benda-benda tersebut tidak semuanya halal atau tidak menutup kemungkinan berasal dari kulit bangkai binatang yang haram semuanya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan suatu produk tersebut. Agar kita senantiasa bersih dan suci secara syar’i khususnya.

Ahmad Sangidu, Mahasiswa STIQ An-Nur Yogyakarta

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/03/cara-samak-kulit-bangkai-binatang.html

RSNU Jombang Siapkan Pelayanan bagi Muktamirin

Jombang, Pondok Pesantren Pabuaran. Rumah Sakit NahdLatul Ulama (RSNU) Jombang mulai mempersiapkan pelayanan kesehatan bagi ribuan peserta Muktamar Ke-33 NU yang bakal dihelat di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus mendatang.

Beberapa waktu lalu RSNU Jombang sudah melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga kesehatan di daerah setempat, termasuk dengan Lembaga Kesehatan NU (LKNU).

RSNU Jombang Siapkan Pelayanan bagi Muktamirin (Sumber Gambar : Nu Online)
RSNU Jombang Siapkan Pelayanan bagi Muktamirin (Sumber Gambar : Nu Online)


RSNU Jombang Siapkan Pelayanan bagi Muktamirin

Menurut H Hamid Bisri selaku staf Tata Usaha (TU) RSNU Jombang, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jombang dan berikutnya dengan RSUD Jombang.

Dan sebagai sesama warga NU, kita juga komunikasikan dengan Rumah Sakit NU yang lain. Kami menyadari betul aspek teknis dan juga sosial kebersamaan itu sangat penting, kata pria yang akrab dipanggil Gus Mamik itu, Sabtu (14/2).

Pondok Pesantren Pabuaran

RSNU Jombang mendapat amanah dari panitia daerah Muktamar Ke-33 NU Jawa Timur untuk menjadi koordinator pelayanan kesehatan bagi Muktamirin.

Pondok Pesantren Pabuaran

RS ini dalam bimbingan para petuah NU, harus menjadi wujud dari tanggung jawab sosial NU terhadap warganya, sehingga kegiatan apapun tidak boleh jauh dari aspek-aspek tersebut, ya, termasuk pelayanan kesehatan terhadap Muktamirin nanti, tandas Hamid. (Syamsul/Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/57681/rsnu-jombang-siapkan-pelayanan-bagi-muktamirin

Pondok Pesantren Pabuaran

Rabu, 14 September 2016

Ungkapan Keprihatinan PBNU Gelar Khataman

Jakarta, Pondok Pesantren Pabuaran. Sebagai bentuk keprihatinan akibat gempa dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Selasa (28/12) malam ini akan melakukan serangkaian kegiatan keagamaan berupa sholat ghoib, "hataman" Al Quran, serta doa dan dzikir bersama.

Pernyataan sekaligus undangan ini disampaikan Wakil Katib Aam PBNU, Masrur Ainun Najih, dalam jumpa pers di Kantor PBNU, Senin (28/12). Hadir dalam acara itu Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, ketua Tanfidziyah, Rozy Munir, Sekretaris Jenderal PBNU Endang Turmudzi, dan Wakil Sekjen Taufiq R Abdullah.

Acara yang terbuka secara umum ini akan dihadiri oleh jajaran pengurus Harian PBNU, Jamaah Istighatsah bulanan Lembaga Dakwah NU dan simpatisan yang ingin mengungkapkan keprihatinannya akibat musibah ini. "Kami mengundang kepada seluruh warga NU, simpatisan yang ada di Jakarta untuk hadir bersama-sama mendoakan para korban," ungkap Hasyim Muzadi.

Ungkapan Keprihatinan PBNU Gelar Khataman (Sumber Gambar : Nu Online)
Ungkapan Keprihatinan PBNU Gelar Khataman (Sumber Gambar : Nu Online)


Ungkapan Keprihatinan PBNU Gelar Khataman

Dalam kesempatan itu, PBNU juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu padu memberikan bantuan. "Mari kita melupakan semua perbedaan dan bersatu padu memberikan perhatian dan bantuan kepada saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam tersebut. Bantuan itu mungkin sedikit artinya bagi kita, tapi besar buat mereka," katanya. PBNU juga mengajak semua pihak melakukan muhasabah atau instrospeksi diri menghadapi bencana demi bencana yang menimpa bangsa Indonesia, meski bencana alam tersebut merupakan hal normal jika ditinjau dari segi ilmu pengetahuan.

Selain itu secara organisasi, PBNU akan mengutus delegasi yang akan bertolak ke Aceh hari Kamis (30/12) lusa untuk memberikan bantuan. Saat ini sudah terkumpul 2.000 sarung dan satu truk mie instan. PBNU juga menyerukan kepada Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) di wilayah NAD dan Sumut serta Badan Otonom dan lembaga di bawah Naungan NU seperti PMII, Ansor, IPNU,IPPNU, Fatayat untuk mendirikan Posko Bantuan guna mengumpulkan dan menyalurkan bantuan. (Cih)

Pondok Pesantren Pabuaran

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2548/ungkapan-keprihatinan-pbnu-gelar-ltigtkhatamanltigt

Pondok Pesantren Pabuaran

Pondok Pesantren Pabuaran

Selasa, 13 September 2016

Kirab Resolusi Jihad Pulang ke Asalnya

Surabaya, Pondok Pesantren Pabuaran. Rombongan Kirab Resolusi Jihad NU menengok gedung bersejarah yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya. Romobongan tiba tepat pukul 07.30 Ahad (15/10) di Jalan Bubutan VI Surabaya. Rombongan dipimpin Ishafah Abidal Aziz meneliti mulai ornamen hingga bentuk bangunan yang dulu pernah menjadi kantor NU awal berdiri.

Sebelumnya, setiba di kantor tersebut, kirab disambut disambut dengan berbagai kesenian khas warga NU yaitu hadrah, pencak silat, jidor. Pada kesempatan tersebut Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Iman Sumantri.

Kirab Resolusi Jihad Pulang ke Asalnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Kirab Resolusi Jihad Pulang ke Asalnya (Sumber Gambar : Nu Online)


Kirab Resolusi Jihad Pulang ke Asalnya

Ishfah yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini mengatakan, kantor tersebut merupakan awal perjuangan para ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sehingga membuat para santri berani mati untuk tanah airnya.

Pondok Pesantren Pabuaran

Ketua PCNU Surabaya H A Muhibbin Zuhri mengatkan, di sinilah kantor pertama PBNU yang dikenal dengan sebutan Hoofd Bestuur Nahdatoel Oelama (HBNO). Ini tempat pertemuan ulama dari konsul-konsul se-Jawa dan Madura kemudian mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad NU pada tanggal 22 Oktober 1945," katanya di hadapan puluhan peserta.

Ia menambahkan, kantor tersebut dengan istilah rumah kita. Dengna mendatangi tempat tersebut berarti pulang ke rumah. Rumah ini, telah membesarkan bangsa Indonesia," lanjut Muhibbin.

Pondok Pesantren Pabuaran

Seperti tahun sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menggelar Kirab Resolusi Jihad NU sebagai peringatan Hari Santri yang diresmikan Presiden Joko Widodo.

Kirab ini akan menempuh jarak 2000 kilometer dan memakan waktu sepuluh hari, drbrlumnys telah berziarah ke makam Sunan Ampel selepas subuh. Dan agenda berikutnya silaturrahmi, berdialog dan bersosialisasi dengan warga NU di Surabaya.

Selepas Surabaya, kirab menuju kantor PWNU Jatim. Kemudian akan Mojokerto, Jombang dan bermalam di Pesantren Lirboyo, Kediri. (Rof Maulana/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/72014/kirab-resolusi-jihad-pulang-ke-asalnya

Jumat, 09 September 2016

Ijazah Sholawat Agar Sanad Guru Sambung ke Rasulullah

Pondok Pesantren Pabuaran - Sholawat mulia ini telah diijazahkan oleh Habib Quraisy Baharun untuk setiap muslimin yang mau mengamalkannya. Beliau mendapatkan ijazah langsung dari Guru Mulia Maulana Habib Umar bin Hafidz.

Ijazah Sholawat Agar Sanad Guru Sambung ke Rasulullah
Ijazah Sholawat Agar Sanad Guru Sambung ke Rasulullah


Silahkan dishare dan diamalkan, dan komen di bawah ini: "Qabiltu Ijazataha" (saya terima ijazahnya).

اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي و على آله بعدد علمك

Cara bacanya: "Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammadinin Nabiyyil Ummiyyi wa Ala Alihi Biadadi Ilmik"

Aturannya: Dibaca 10.000 kali selama bulan Dzulhijjah.

Di luar bulan Dzulhijjah di baca 100 kali. Ketika di tanah Haram, Habib Umar mengatakan tentang sholawat ini, "Barang siapa mengamalkannya maka sanad gurunya adalah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam".

Hendaknya sholawat ini bisa dijadikan wirid harian. Sholawat yang kita baca akan sampai kepada Rasulullah. dan sekaligus bagian dari kita untuk bertawassul kepada Baginda Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam. [Pondok Pesantren Pabuaran]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/09/ijazah-sholawat-agar-sanad-guru-sambung-ke-rasulullah.html

Rabu, 17 Agustus 2016

Konflik Tak Selalu Karena Agama

Jakarta, Pondok Pesantren Pabuaran. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Hasyim Muzadi menegaskan, konflik keagamaan yang selama ini terjadi tidak selalu disebabkan oleh agama. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan adanya konflik sering memakai agama untuk memanaskan dan mengadudomba antar kelompok agama.

Adakalanya konflik disebabkan oleh kemiskinan atau pendidikan masyarakat yang rendah. Makanya kita perlu mencari akar permasalahan sebelum mengatakan bahwa in ikonflik agama, kataHasyim di hadapan para tamu dari Dewan Keamanan Nasional Thailand saat berkunjung ke gedung PBNU, Jakarta, Selasa (12/12).

Rombongan dari Thailand yang dipimpin oleh Ketua Dewan Keamanan Nasional Thailand Prakit Prachonpachanuk dan Duta Besar Thailand untuk Indonesia Audchara Scribut bermaksud mengkonsultasikan beberapa hal terkait konflik berkepanjangan di wilayah Thailand bagian selatan yang melibatkan umat Islam.

Dikatakan Hasyim, pendekatan militer tidak akan menyelesaikan masalah. Menurutnya faktor masyarakat menjadi penting dalam melerai berbagai konflik. Pemerintah perlu melibatakan para tokoh agama setempat untuk memberikan pemahaman beragama yang benar kepada masyarakat.

Konflik Tak Selalu Karena Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Konflik Tak Selalu Karena Agama (Sumber Gambar : Nu Online)


Konflik Tak Selalu Karena Agama

Pemerintah Thailand tidak perlu berhadapan secara militeristik dengan masyarakat yang berkonflik. Jadi perlu meluruskan kembali kesalahfahaman antara pemerintah (militer) dengan masyarakat setempat, kata Hasyim. (nam)

Pondok Pesantren Pabuaran

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/5669/konflik-tak-selalu-karena-agama

Pondok Pesantren Pabuaran

Pondok Pesantren Pabuaran

Kamis, 09 Juni 2016

Dawah Nanggap Wayang Bheling

Jakarta, Pondok Pesantren Pabuaran. Islam di Indonesia adalah Islam yang menghargai budaya lokal, yang mampu menyesuaikan budaya Jawa dengan ajaran-ajaran Islam, seperti tahlilan, wayang, dll. Proses akulturasi yang halus ini menyebabkan Islam dapat menyatu dengan kebudayaan lokal dengan berhasil.

Jumlah warga NU yang besar merupakan bukti bahwa cara-cara penyebaran Islam dengan menyesuaikan diri dengan budaya lokal membuktikan hal ini. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) yang bergerak dalam bidang dakwah NU sampai saat ini tetap menyesuaikan strategi dakwahnya dengan budaya-budaya lokal.

Tidak lama lagi LDNU akan menggelar gebyar dawah wayang yang akan digelar di Tugu Api Pancasila Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 4 Juli 2003 pukul 08.00 - selesai. Ini merupakan salah satu penyesuaian budaya local dalam dakwah selain kegiatan dakwah berupa istighoatsah yang rutin dilakukan setiap hari Rabu akhir bulan.

Gawe besar LDNU ini akan menghadirkan dalang Ki.Enthus Susmono warga NU dari Tegal yang sering bermain di istana sejak zaman Gus Dur . Ini adalah gawe besar untuk masyarakat Islam ahlussunah waljamaah yang sejatinya merindukan perdamaian dimuka bumi ini, juga mempererat tali persaudaraan sesama warga bangsa tentu saja lewat seni wayang yang penuh Pasemon, kritik untuk menggugah kesadaran warga bangsa.

Dawah Nanggap Wayang Bheling (Sumber Gambar : Nu Online)
Dawah Nanggap Wayang Bheling (Sumber Gambar : Nu Online)


Dawah Nanggap Wayang Bheling

Dakwah ini sengaja dirancang melalui pakem seni budaya pewayangan yang merupakan salah satu kekayaan kita semua, Insyaallah masyarakat yang lain akan dapat menikmati acara ini melalu siaran langsung di Indosiar. Gawe yang dipimpin langsung Ketua PP.LDNU Drs.KH .A.N.Nuril Huda dibantu oleh Drs.H.Abd.Rosyid Fanani dan Drs.Syamsuddin Bs serta tim kerja yang lain. Acara ini akan menampilkan bintang tamu, Didi Kempot, Kirun, Marwoto dll. Tema yang diangkat dalam lakon berjudul Barata Yudho Wurung. (mkf)

Pondok Pesantren Pabuaran

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/204/da039wah-nanggap-wayang-bheling

Pondok Pesantren Pabuaran

Pondok Pesantren Pabuaran

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Pondok Pesantren Pabuaran sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Pondok Pesantren Pabuaran. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Pondok Pesantren Pabuaran dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock